Minggu, 26 April 2009

how about meeting


MEETING LAGI, MEETING LAGI…
Punya motivasi
Gara-gara atasan selalu punya segudang ide, kita cenderung terlena menghadiri rapat tanpa konsep atau persiapan. Nggak ada, tuh, usaha mencari tahu atau mempelajari materi rapat—yang penting setor muka.

Kebiasaan ’sekadar hadir’ ini jangan sampai keterusan, dong. Kalau sudah jadi bagian dari perusahaan, berarti kita wajib memajukannya, dong. Biar rapat efektif, mulailah dari kesiapan kita sebagai peserta.

“Jangan melangsungkan meeting dengan kepala kosong. Idealnya, semua peserta rapat sudah tahu hal apa yang akan didiskusikan biar rapat berlangsung lancar,” kata Wesmira Parastuti (Mia), M. Psi, Direktur Wesmira Psychological & Recruitment Services.

Sebaiknya kita juga menyiapkan ide-ide segar dan mengutarakannya di rapat—walaupun posisi kita masih junior. Selama masih relevan dengan topik rapat, kenapa nggak? Lagipula rapat juga bisa jadi ajang kita buat unjuk gigi.

Jaga sikap
Selama rapat, wajib hukumnya untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. Hobi menyela pembicaraan? Selain dicap nggak sopan, rapat bakal berlangsung tegang dan nggak tertutup kemungkinan rapat diakhiri konflik. Rapat bukannya jadi penyelesaian masalah, malah menciptakan masalah baru, deh!

Kalau terjadi perbedaan pendapat dan rekan kerja ‘menyerang’ dalam rapat, jangan dibalas dengan nada tinggi atau sikap emosional. Coba jelaskan pendapat kita –tetap dengan nada netral, sehingga rekan kerja tidak tersinggung. Begitu pula jika rekan kerja mengungkapkan ide yang nggak kita setujui. Kita bisa, kok, ‘memprotesnya’, asal tetap sopan dan kemukakan alasan objektif. Sikap profesional mutlak diperlukan agar tidak terjadi debat kusir berkepanjangan.

Seandainya ada keperluan mendesak, seperti menunggu kabar dari klien penting atau ingin ke toilet, tinggal minta izin keluar dari forum kepada pemimpin rapat. Asal jangan lupa balik lagi, he he he….

source : www.citacinta.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar